Alun-Alun Batu Bebas PKL Liar
KOTA BATU – Ancaman penegak perda menindak tegas para Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Alun-alun Kota Batu, cukup efektif. Di hari terakhir pada Senian (16/2) batas toleransi yang diberikan oleh penegak perda, Satpol PP Pemkot Batu, para pedagang dadakan itu telah meninggalkan tempat jujugan wisatawan tersebut.
Pemandangan itu, seperti halnya terlihat sepanjang hari kemarin, tak satupun PKL yang mangkal di kawasan trotoar alun-alun kota dingin ini. Tidak hanya di trotoar alun-alun, di Jalan Munif yang biasanya dijadikan tempat mangkalnya PKL, juga terlihat bersih.
Padahal, sehari sebelumnya saat menjelang deadline, kawasan itu masih dipadati para PKL yang menjajajkan beragam barang dagangan. Mulai dari makanan dan minuman hingga mainan untuk anak-anak.
batu pkl bersih
Bersihnya, kawasan alun-alun dari kebaradaan PKL itupun membuat pengunjung lebih krasan dan nyaman berjalan-jalan di dalam kawasan alun-alun. Praktis, kondisi itupun membuat nyaman para pengunjung alun-alun.
”Sekarang lebih enak dan leluasa berjalan-jalan di alun-alun. Pedagang memang harus diberikan tempat, supaya tidak menempati di trotoar,” kata Sulistiyowati, salah satu wisatawan yang sering berkunjung ke alun-alun Kota Batu, siang kemarin.
Kenyamanan itu tidak hanya dirasakan oleh para pengunjung, tapi juga pemilik usaha di sekitar kawasan alun-alun. Seperti halnya pemilik toko, dan warung makan yang ada di sekitar objek wisata ini.
Bersihnya kawasan alun-alun dari PKL itu, setelah Sabtu (14/2) lalu, tim gabungan dari Satpol PP dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pemkot Batu mengancam para PKL dan Jukir.
Sementara itu, Andono Joyo, kepala Seksi Ketentraman Masyarakat dan Ketertiban Umum Satpol PP Pemkot Batu berharap kesadaran para PKL itu berlanjut. Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan pemantauan sehingga perda nomor 5 tahun 2005 mengenai pengaturan dan penertiban PKL dapat diberlakukan. ”Meski sudah tertib, kami akan tetap patroili. Kalau ada yang berjualan, langsung kami tertibkan,” kata mantan petinju ini.
kepala Seksi Perparkiran Dishubkominfo Kota Batu Bambang Priyambodo mengatakan, khusus pada penindakan parkir, telah dipersiapkan pada minggu depan.
Seperti diketahui, satu hari menjelang batas akhir berjualan di kawasan Alun-alun Kota Batu, masih banyak PKL yang menjajakan barang dagangannya di kawasan trotoar. Dari pantauan Jawa Pos Radar Batu, sedikitnya ada 100 PKL yang menggelar barang dagangannya. Mereka melayani pembeli di sepanjang jalan sekitar Alun-alun Kota Batu. Bahkan diantaranya juga berjualan di trotoar dan di dalam alun-alun.
PKL memang kadang membuat kotor lokasi wisata, apalagi yg kurang bisa menjaga kebersihan, kadang juga seperti mafia yg mereka rebutan wilayah segala, mungkin kalau bisa pemerintah bisa membimbing dan mengarhkan agar PKL tetep bisa berjualan tapi yang tertata rapi, bersih, dan tidak mengganggu pengunjung tempat wisata
BalasHapus